Daftar Blog Saya

Sabtu, 02 April 2011

Sahabatku terkena leukimia :'(


“Pagi ry…!” sapaku pada cory. Ya, cory adalah sahabatku dari kecil. Kami memang sudah dekat seperti sodara sendiri. Kami pun tak enggan lagi untuk sering curhat kalau ada masalah. Bagiku cory adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki.
Normal seperti pagi biasanya. Cory selalu datang lebih awal ke sekolah dibandingkan aku. Dia memang anak rajin. Beda denganku… Setiap aku datang ke sekolah pasti sudah ada cory (anak manis yg disukai banyak orang). Kami biasa ke kantin kalau tidak sempat sarapan dirumah. Seperti biasa kamipun mengobrol. Tapi pagi ini sepertinya ada yang berbeda dengan cory.
“Hel..” sapa cory dengan suara lembut dan agak lesu kepadaku
“Apa ry? Kok wajahmu kusut gitu? Cerita dong!” rayuku kepadanya
“Ngga apa-apa hel….  Hel kamu masih mau temenan sama aku kan?” Tanya cory lumayan serius dan tak berani menatap wajahku
“Hahaha ngomong apasih kamu ini? Sampai kapanpun aku bakal tetep jadi temen kamu kok. Tenang aja! Emang kenapa sih tiba-tiba nanya kaya gini?” jawabku kepada cory
“Makasih yah hel kamu udah mau jadi temen aku sampe sekarang. Ngga ada apa-apa kok. Cuma mastiin aja hehehe” jawab cory sambil tersenyum lebar.
Kami pun bercanda menunggu bel berbunyi. Daaaaaaaaaaaaaannnn
TENG..TENG..TENG!! ga kerasa aku dan cory sudah lama di kantin, kami pun segera menuju ruang kelas. Kebetulan kami sekelas dan duduk satu bangku.
Pelajaran pertama MATEMATIKA. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat cory sukai tapi entah kenapa kali ini dia tidak seperti hari-hari biasanya. Dia keseringan melamun di kelas, termasuk pelajaran matematika.
“Cory, kamu kenapa sih? Kok ngelamun terus?” tanyaku padanya. Tapi dia tetap tak membalas pertanyaanku. Akupun mencoba bertanya lagi.
“CORY! Heyhey… sapaku sambil melambai-lambaikan tangan didepan matanya. Diapun tetap terdiam, melamun melihat kearah sekitar pintu kelas. Karena kesal akupun meneriakinya.
“CORYYYYYYYY!!” teriakku padanya. Akhirnya dia membalas ucapanku.
“Apa R-A-C-H-E-L?” dengan nada yang pelan. Tanpa kita sadari, guru matematika yang super duper galak itu berjalan kearah bangku kita dengan mata melotot.
“wahwah liatkan gara-gara kamu nih kita diserang monster bantal ini” geramku kepadanya dengan suara kecil agar tak bias didengar.
“ah sudahlah, ini kan gara-gara kamu juga. Ngapain teriak-teriak di pelajaran matematika. Udah kupingku hamper tuli ditambah pelototan guru, jadi ketimpa dua duren gua!”
Lalu guru mat pun memukul meja kami sambil berkata “HEH! SEDANG APA KALIAN? KENAPA TERIAK-TERIAK DI PELAJARAN SAYA? KALIAN KIRA INI PASAR APA? KELUAR KELAS DAN TUNGGU SAYA. AKAN SAYA BERI KALIAN HUKUMAN”
“Iya buuuuu..” jawab kami dengan muka penuh ketakutan dan jengkel. Kamipun berjalan keluar kelas. Tak lama guru mat pun mendatangi kami.
“ISTIRAHAT INI KALIAN BERSIHKAN WC! HARUS BERSIH TANPA ADA KUMAN! KALIAN PAHAM?!” perintah guru matematika
“paham buuuu..” jawab kami dengan muka lesu.
TENG..TENG..TENG!! bel istirahat pun berbunyi, istirahat kali ini tak seperti istirahat biasanya. Tapi kami sudah seperti cleaning service yang kerjaannya hanya membersihkan dan membersihkan. Kamipun langsung menuju WC.
“Hel.. maafkan aku ya, gara-gara aku kamu jadi repot gini” kata cory
“Corryy.. kamu gak usah minta maaf ke aku, lagian aku yang seharusnya minta maaf. Ini semua salahku!” jawabku
“Iya hel.. biar adil kita sama-sama salah deh hehehe.. udah yuk kita langsung kerjakan perintah bu guru” cory mengajak bergurau. Kamipun langsung mengerjakan tugas kami. Aku mengambil lap pel sedangkan cory yang membersihkan kaca dan wastafle.
Cory kembali membahas omongan tadi pagi.
“Hel benar ya kamu tetap jadi sahabat aku. Aku gak mau kehilangan kamu hel. Kalau nanti aku ga ada kamu harus inget aku terus ya. Begitupun……” aku langsung memotong omongan cory
“sssssstttt kamu ini kenapa sih? Kok omongannya aneh-aneh? Aku heran sama kamu. Dibilangin aku akan tetap jaadi sahabat kamu. Soal kamu gak ada atau ada itu urusan Tuhan. Gak suka kamu ngomong kaya gitu ih! Kamu jangan ngomong yang ngga-ngga deh” balasku
“Iya hel maafkan aku yaa..” jawab cory dengan wajah penuh penyesalan
“yayaya sudah kita lanjutkan tugas kita ya” ….
(ada apa ya sama cory, kok dia jadi kaya gitu *ucapku dalam hati sambil mengepel)
(hel.. sebenernya aku ini menderita leukemia. Kamu tau kan! Hidupku ga akan lama lagi *kata cory dalam hati)
Akhirnya selesai deh tugas kita. Kamipun tersenyum lega. “huuuuh cape juga ya hel” kata cory kepadaku sambil menepuk bahuku
“Iyar y apalagi aku. Aku ngepel.. kamu sih enak Cuma ngelap-ngelap kaca sama wastafle” balasku
“hahahaha iyaya. Kita sama-sama cape kok, aku teraktir minum yuk” ajak cory
“Naaah.. itu yang aku tunggu-tunggu hahaha. Yuukk!” kamipun menuju kantin dan setelah selesai langsung ke kelas meneruskan pelajaran. Bel pulang pun berbunyi.
TENG..TENG..TENG!!!
“Rachel aku pulang duluan ya. Aku capek sekali” kata cory padaku
“Loh kok cepat-cepat sih? Ya sudah dahhh cory” balasku
Hari kedua…
Pagi ini aku tak melihat sosok cory yang ramah. Kemana dia? Tanyaku dalam hati. Tumben belum datang jam segini, biasanya dia selalu datang lebih awal dariku. Jam pun terua berjalan. Aku tetap duduk di tempatku menunggu kedatangan cory. Bel pun bunyi.
TENG..TENG..TENG!!
Loh kok cory belum datang sih? Kemana tu anak? Akupun menanyai kabarnya ke seksi absen. “eh cory ngasih kabar ga kalau dia gak bakalan masuk hari ini?” tanyaku
“ngga hel” kata chika (seksi absen kelasku)
KEMANA DIA?. Kata itu selalu ada dipikiranku. Aku takut terjadi apa-apa dengannya. Jangan-jangan omongan dia kemarin ada hubungannya.
AAAH TIDAK! Aku harus tetap optimis. Mungkin cory telat? Ya dia pasti telat bangun deh
Seperti biasa pelajaran mat pun ada di jadwal pertama. Tapi cory tak kunjung datang. Dia kemanaaaaaaa?! Cory kamu dimanaaaa?! tanyaku kepada diriku sendiri dalam hati sambil hati penuh kegelisahan. Waktu pulang pun tiba. Aku langsung menuju ke rumahnya. Setelah sampai di rumahnya.
“LOH KOK CORY GAK ADA? CORY CORY DIMANA KAMU? INI AKUUU RACHEL SAHABATMU” aku teriak-teriak mencari cory di sekitar rumahnya, tapi dia tak ada. Akupun mencari ke kamarnya dan aku menemukan selembar surat. Dan isinya
“Untuk Rachel sahabtku.
Rachel.. maaf ya kalau selama ini aku ada salah. Maaaaaf banget. Hel ini maksud obrolan kita kemarin. Kamu jangan marah sama aku ya. Sebenernya aku itu kena leukemia. Aku sengaja gak ngasih tau kamu karena aku gak mau kamu sedih,repot gara-gara aku. Hel mungkin kemarin pertemuan kita yang terakhir. Aku senang kemarin kita kena marah bareng, aku inget pas kita ketawa bareng, makan bareng, nongkrong bareng, pokoknya semuanya deh” maafin aku ya hel kalau aku terlalalu cepat ninggalin kamu” aku sayang kamu  Rachel. Kamu sahabat terbaikku. Aku akan selalu inget kamu. Aku bakal selalu jagain kamu, kamu jaga diri baik-baik ya tanpa aku. Makasih banget hel J 
Cory

Aku menemukan jenazah cory dengan bibir tersenyum di kasurnya. Aku gak nyangka bakal secepat ini. COOOOORRRRRRRRYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY!!! Teriakku sambil menangis.
Cory aku juga sayang kamu, makasih ya! Aku janji aku akan selalu inget kamu.. aku bakal ada terus di samping kamu. Kamu jaga diri disana yaaaa.. love you :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar